E-BUSINESS DAN
E-COMMERCE
E-BUSINESS
1. Pengertian E-Business
E-Business atau
Electronic business dapat didefinisikan sebagai aktivitas yang berkaitan secara
langsung maupun tidak langsung dengan proses pertukaran barang dan/atau jasa
dengan memanfaatkan internet sebagai medium komunikasi dan transaksi, dan salah
satu aplikasi teknologi internet yang merambah dunia bisnis internal,
melingkupi sistem, pendidikan pelanggan, pengembangan produk, dan pengembangan
usaha. Terminologi ini pertama kali dikemukakan oleh Lou Gerstner, CEO dari
IBM. E-business memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan dengan sistem
pemrosesan data internal dan eksternal secara lebih efisien dan fleksibel.
E-business juga banyak dipakai untuk berhubungan dengan suplier dan mitra
bisnis perusahaan, serta memenuhi permintaan dan melayani kepuasan pelanggan
secara lebih baik.
E-business
berkaitan secara menyeluruh dengan proses bisnis termasuk value chain:
pembelian secara elektronik (electronic purchasing), manajemen rantai suplai
(supply chain management), pemrosesan order elektronik, penanganan dan
pelayanan kepada pelanggan, dan kerja sama dengan mitra bisnis. E-business
memberi kemungkinan untuk pertukaran data di antara satu perusahaan dengan
perusahaan lain, baik lewat web, Internet, intranet, extranet atau kombinasi di
antaranya.
•
Alat/Media/Sumber Daya yang Digunakan
‐ Teknologi informasi dan komunikasi
‐ Komputer, data yang telah
terkomputerisasi
‐ Internet
• Kegiatan
Sasaran
‐ Kegiatan bisnis
‐ Proses bisnis utama
‐ Pembelian, penjualan,pelayanan,
transaksi
‐ Operasi bisnis utama
• Tujuan
‐ Koordinasi, Komunikasi, dan
Pengelolaan organisasi
‐ Transformasi proses bisnis
‐ Sharing informasi
Contoh: Harian
Kompas yang juga memiliki e-bisnis Kompas Online. Kompas menjalankan proses
bisnis utamanya berupa penyediaan berita dan distribusinya, tidak lagi hanya
melalui media cetak saja tetapi juga melalui internet. Keutungan yang dapat
diberikan Kompas online dapat diakses oleh seluruh penduduk di Indonesia
(bahkan dunia), up to date, memangkas biaya kertas, dapat diakses 24 jam, dan
lain - lain.
2.
Jenis E-Business berdasarkan pelaku dan kategori aktivitas
Berikut
merupakan jenis-jenis dari E-Business, yaitu:
a. Business-to-Business (B2B). Semua
partisipan di dalam B2B e-commerce adalah pebisnis atau organisasi lain.
Sebagai contoh beberapa aplikasi Mark&Spencer’s terdiri B2B dengan
supplier. Saat ini, 85% dari volume EC adalah B2B (Cunningham 2001).
b. Business-to-consumer (B2C). Meliputi
transaksi eceran (Retail transaction) dari suatu produk dan jasa dari pebisnis
ke pembeli individu. Tipe pembeli seperti di Mark&Spencer online atau pada
Amazon.com adalah customer atau consumer. EC tipe ini disebut juga e-tailing.
c. Business-to-business-to-Consumer
(B2B2C). Tipe bisnis ini menyediakan produk dan jasa untuk klien bisnis. Klien
bisnis memelihara pelanggannya, yang dapat sebagai karyawannya, untuk mana
produk dan jasanya disediakan tanpa menambahkan nilai tambah lainnya. Satu
contoh adalah satu perusahaan yang membayar AOL (American Online) untuk
menyediakan karyawannya akses internet (dari sekadar
d. Consumer-to-business (C2B).
meliputi individu yang menggunakan internet untuk menjual produk dan jasa
kepada organisasi, seperti layaknya seorang individu mencari penjual untuk
untuk menawarkan produk atau jasanya seperti yang mereka inginkan.
Priceline.com dikenal sebagai C2B organizer untuk beberapa transaksi.
e. Consumer-to-consumer (C2C). Dalam
kategori ini, konsumen yang satu akan menjual langsung kepada konsumen yang
lain. Sebagai contoh seorang individu menjual mobil, rumah (property), dan
seterusnya dalam klasifikasi online. Penawaran jasa individu melalui
internet dan menjual pengetahuan dan keahlian secara online adalah contoh dari
C2C.
f.
Mobile commerce (m-commerce). Transaksi EC yang dilakukan secara penuh atau
sebagian di dalam lingkunagn nirkabel (Wireless). Sebagai contoh, beberapa
orang yang diperlengkapi dengan cell phones, orang dapat melakukan order buku
dari amazon.com atau hal-hal yang berhubungan dengan perbankan. Banyak aplikasi
m-commerce terdiri dari perangkat bergerak berbasis internet (Internet-enabled
mobile devices).
g.
Intrabsuiness EC. Mencakup semua aktivitas internal organisasi yang meliputi
pertukaran barang, jasa, atau informasi diantara beberapa unit dan individu di
dalam
h. Business-to-employees (B2E).
Adalah bagian dari Intrabisnis, dimana suatu organisasi mengirimkan jasa,
informasi, atau produk kepada karyawan individu, seperti yang dilakukan oleh
Maybelline.
i. Collaborative commerce. Ketika
individu atau kelompok melakukan kolaborasi, mereka akan tumbuh kedalam
collaborative commerce. Sebagai contoh, rekan bisnis di dalam suatu lokasi yang
berbeda dapat mendesign produk mereka secara bersamaan, menggunanakan screen
sharing, atau mereka secara bersama-sama memperkirakan jumlah permintaan dari
suatu produk, seperti yang dilakukan oleh Mark&Spencer dan suppliernya.
j. Nonbusiness EC. Pertumbuhan
jumlah dari institus non-profit seperti institusi akademik, organisasi
non-profit, organisasi kerohanian, organisasi social, dan agen-agen pemerintah
yang menggunakan EC telah menurunkan pengeluaran mereka atau untuk meningkatkan
proses operasi dan layanan kepada pelanggan.
k. E-Learning. Training atau edukasi
yang disajikan secara online. E-Learning digunakan secara mendalam di dalam
suatu perusahaan untuk pelatihan karyawannya (disebut e-training). E-Learning
juga disebut sebagai universitas maya.
l. Exchange-to-exchange (E2E).
Merupakan Pasar Publik Electronik (Public Electronic Market) diantara pembeli
dan penjual.
m. E-Government. Di dalam
e-Government EC, entitas di dalam pemerintahan membeli atau menyediakan
barang-barang, jasa, atau informasi kepada pelaku bisnis (G2B) atau kepada
warganya (G2C).
3. Manfaat
E-Business
Manfaat yang
didapat atau manfaat dari e business itu sebagai berikut :
a. Memperluas pasar hingga mencakup
pasar nasional dan pasar global, sehingga
perusahaan bisa
menjangkau lebih banyak pelanggan, memilih pemasok terbaik, dan menjalin relasi
dengan mitra bisnis yang dinilai paling cocok.
b. Menekan biaya menyusun,
memproses, mendistribusikan, menyimpan, dan mengakses informasi berbasis kertas
(paperbased information).
c. Memungkinkan perusahaan untuk
menerapkan mass customization terhadap produk dan jasanya.
d. Menekan waktu antara pembayaran
dan penerimaan produk/jasa.
e. Meningkatkan produktivitas
karyawan melalui rekayasa ulang proses bisnis.
f. Menekan biaya telekomunikasi.
g. Manfaat-manfaat lainnya, seperti
citra yang lebih baik, layanan pelanggan yang lebih bagus, proses yang lebih
sederhana, mitra bisnis yang baru, waktu siklus dan pengiriman yang lebih singkat,
akses terhadap informasi yang lebih luas, biaya transportasi yang lebih murah,
dan fleksibilitas yang lebih tinggi.
h. Fenomena jejaring
(internetworking) memaksa perusahaan untuk bekerja sama dengan berbagai mitra
bisnis untuk dapat menawarkan produk atau jasa secara kompetitif, sehingga
kontrol kualitas, harga, dan kecepatan penciptaan sebuah roduk atau jasa kerap
sangat ditentukan oleh faktorfaktor luar yang tidak berada di dalam kontrol
perusahaan.
i. Pembeli atau customer dapat
dengan mudah melihat barang yang di produksi perusahaan tersebut melalui
internet, sehingga tidak repot harus ke tempat hanya untuk melihat barang.
4. Kelemahan
E-Business
a. Tingkatan kriminal dalam networking
yang sering terjadi menyebabkan turunnya tingkat kepercayaan masyarakat dalam
berbisnis di internet.
b. Dalam hal networking suatu koneksi
internet sangat dominan. Jika ada kesalahan atau masalah internet maka web itu
tidak dapat diakses, dan tidak menutup kemungkinan data yang telah didapat,
lenyap.
E-COMMERCE
1. Pengertian E-Commerce
Pengertian
E-Commerce atau definisi e-commerce adalah kegiatan komersial dengan
penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem
elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya.
Kegiatan e-commerce ini sebagai aplikasi dan penerapan dari e-bisnis
(e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti: transfer dana
secara elektronik, SCM (supply chain management), e-pemasaran (e-marketing),
atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online
transaction processing), pertukaran data elektronik (electronic data
interchange /EDI), dll. Electronic Data Interchange (EDI) adalah protocol
standar untuk secara elektronik mentransfer antar-organisasi serta dalam
berbagai proses bisnis.
E-commerce juga
dapat didefinisikan sebagai suatu cara berbelanja atau berdagang secara online
atau direct selling yang memanfaatkan fasilitas internet di mana terdapat
website yang dapat menyediakan layanan “get and deliver“. Faktor kunci sukses
dalam e-commerce dalam sebuah perusahaan tidak hanya mengandalkan kekuatan
produk saja, tetapi dengan tim manajemen yang handal, pengiriman yang tepat
waktu, pelayanan yang bagus, struktur organisasi bisnis yang baik, jaringan infrastruktur
dan keamanan, desain situs web yang bagus. Proses yang ada dalam E-commerce
adalah sebagai berikut :
a. Presentasi elektronis (Pembuatan
website) untuk produk dan layanan.
b. Pemesanan secara langsung dan
tersedianya tagihan.
c. Otomasi account pelanggan secara aman
(baik nomor rekening maupun nomor kartu kredit).
d. Pembayaran yang dilakukan secara
langsung (online) dan penanganan transaksi.
2. Klasifikasi
E-Commerce
E-Commerce dapat dibagi menjadi
beberapa klasifikasi yang memiliki karakteristik berbeda-beda, antara lain:
Business to Business (B2B)
B2B menyatakan bentuk jual-beli
produk atau jasa yang melibatkan dua atau beberapa perusahaan dan dilakukan
secara elektronis. Biasanya transaksi ini dilakukan karena mereka telah saling
mengetahui satu sama lain dan transaksi jual beli tersebut dilakukan untuk
menjalin kerjasama antara perusahaan itu.
Business
to Business E-Commerce memiliki karakteristik:
Trading partners yang sudah diketahui
dan umumnya memiliki hubungan (relationship) yang cukup lama. Informasi hanya
dipertukarkan dengan partner tersebut. Dikarenakan sudah mengenal lawan
komunikasi, maka jenis informasi yang dikirimkan dapat disusun sesuai dengan
kebutuhan dan kepercayaan (trust).
Pertukaran data (data exchange)
berlangsung berulang-ulang dan secara berkala, misalnya setiap hari, dengan
format data yang sudah disepakati bersama. Dengan kata lain, servis yang
digunakan sudah tertentu. Hal ini memudahkan pertukaran data untuk dua entiti
yang menggunakan standar yang sama.
Salah satu pelaku dapat melakukan
inisiatif untuk mengirimkan data, tidak harus menunggu partnernya.
Model yang umum digunakan adalah
peer-to-peer, dimana processing intelligence dapat didistribusikan di kedua
pelaku bisnis.
Business to Consumer (B2C)
B2C adalah bentuk
jual-beli produk yang melibatkan perusahaan penjual dan konsumen akhir yang
dilakukan secara elektronis. Perusahaan-perusahaan terkenal yang melayani B2C
antara lain adalah Dell (www.dell.com), Cisco (www.cisco.com), dan Amazon
(www.amazon.com).
Business to
Consumer e-Commerce memiliki karakteristik sebagai berikut:
Terbuka untuk umum, dimana informasi
disebarkan ke umum.
Servis yang diberikan bersifat umum
(generic) dengan mekanisme yang dapat digunakan oleh khalayak ramai. Sebagai
contoh, karena sistem web sudah umum digunakan maka servis diberikan dengan
menggunakan basis web.
Servis diberikan berdasarkan permohonan
(on demand). Konsumer melakukan inisiatif dan produser harus siap memberikan
respon sesuai dengan permohonan.
Pendekatan client/server sering
digunakan dimana diambil asumsi client (consumer) menggunakan sistem yang
minimal (berbasis Web) dan processing (business procedure) diletakkan di sisi
server.
Business to
Consumer e-Commerce memiliki permasalahan yang berbeda. Mekanisme untuk
mendekati consumer pada saat ini menggunakan bermacam-macam pendekatan seperti
misalnya dengan menggunakan “electronic shopping mall” atau menggunakan konsep
“portal”.
Contoh
penggunaan web site untuk menjajakan produk dan servis antara lain:
Amazon http://www.amazon.com
Amazon
merupakan toko buku virtual yang menjual buku melalui web sitenya.
eBay http://www.ebay.com, merupakan
tempat lelang on-line.
NetMarket http://www.netmarket.com,
Yang merupakan
direct marketing dari Cendant (hasil merge dari HFC, CUC International, Forbes
projects). NetMarket akan mampu menjual 95% dari kebutuhan rumah tangga
sehari-hari.
3. Manfaat E-Commerce
Secara
umum e-commerce merupakan aktivitas perdagangan melalui media internet.
Manfaatnya dan keuntungannya banyak sekali yang dapat dihasilkan, antara
lainnya :
Manfaat e-commerce bagi konsumen :
a.
E-commerce memungkinkan pelanggan untuk berbelanja atau melakukan transaksi
lain selama 24 jam sehari sepanjang tahun dari hamper setiap lokasi.
b.
E-commerce memberikan lebih banyak pilihan kepada pelanggan mereka bisa memilih
berbagai produk dari banyak vendor.
c.
E-commerce menyediakan produk-produk dan jasa yang tidak mahal kepada pelanggan
dengan cara mengunjungi banyak tempat dan melakukan perbandingan secara cepat.
d. Dalam
beberapa kasus, khususnya pada produk-produk yang digitized, E-commerce
menjadikan pengiriman menjadi sangat cepat.
e.
Pelanggan bisa menerima informasi relevan secar detail dalam hitungan detik,
bukan lagi menjadi hari.
f.
E-commerce memungkinkan partisipasi dalam pelelangan maya (virtual auction).
g.
E-commerce memberi tempat bagi para pelanggan untuk berinteraksi dengan
pelanggan lain di electronic community dan bertukar pikiran serta berbagai
pengalaman.
h.
Memudahkan persaingan yang pada akhirnya akan menghasilkan diskon secara substansial.
Manfaat e-commerce bagi masyarakat :
a.
Memungkinkan orang untuk bekerja didalam rumah dan tidak banyak keluar untuk
berbelanja, akibatnya ini akan menurunkan arus kepadatan lalu lintas di jalan
serta mengurangi polusi udara.
b.
Memungkinkan sejumlah barang dagangan dijual dengan harga lebih rendah,sehingga
orang yang kurang mampu bisa membeli lebih banyak dan meningkatkan taraf hidup
mereka.
c. Memungkinkan orang di Negara-negara dunia
ketiga dan wilayah pedesaan untuk menikmati aneka produk dan jasa yang akan
susah mereka dapatkan tanpa E-commerce. Ini
juga termasuk peluang untuk belajar berprofesi serta mendapatkan gelar
akademik.
d. Memfasilitsi layanan public,
seperti perawatan kesehatan, pendidikan, dan pemerataan layanan sosial yang
dilaksanakan pemerintah dengan biaya yang lebih rendah, dan atau dengan
kualitas yang lebih baik.
Manfaat e-commerce bagi bisnis :
a. Perusahaan-perusahaan dapat menjangkau pelanggan
diseluruh dunia. Oleh karena itu dengan memperluas bisnis mereka, sama saja
dengan meningkatkan Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih
menjanjikan yang tidak bisa ditemui di sistem transaksi tradisional.
b. Dapat
meningkatkan market exposure (pangsa pasar).
Singkatnya dari semua yang telah dijelaskan dibagian atas
tersebut manfaat dan keuntungan yang didapatkan dari E-COMMERCE adalah sebagai
berikut :
1. Bagi
Konsumen : harga lebih murah, belanja cukup pada satu tempat.
2. Bagi
Pengelola bisnis : efisiensi, tampa kesalahan, tepat waktu.
3. Bagi
Manajemen : peningkatan pendapatan, loyalitas pelanggan.
4. Kerugian
e-commerce di antaranya:
a. Kehilangan segi finansial secara
langsung karena kecurangan. Seorang penipu mentransfer uang dari rekening satu
ke rekening lainnya atau dia telah mengganti semua data finansial yang ada.
b. Pencurian informasi rahasia yang
berharga. Gangguan yang timbul bisa menyingkap semua informasi rahasia tersebut
kepada pihak-pihak yang tidak berhak dan dapat mengakibatkan kerugian yang
besar bagi si korban.
c. Kehilangan kesempatan bisnis karena
gangguan pelayanan. Kesalahan ini bersifat kesalahan non-teknis seperti aliran
listrik tiba-tiba padam.
d. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak
yang tidak berhak. Misalkan seorang hacker yang berhasil membobol sebuah sistem
perbankan. Setelah itu dia memindahkan sejumlah rekening orang lain ke
rekeningnya sendiri.
e. Kehilangan kepercayaan dari para
konsumen. Ini karena berbagai macam faktor seperti usaha yang dilakukan dengan
sengaja oleh pihak lain yang berusaha menjatuhkan reputasi perusahaan tersebut.
f. Terkadang Menimbulkan Kekecewaan, apa
yang dilihat dilayar monitor komputer kadang berbeda dengan apa yang dilihat
secara kasat mata
5. Contoh
Aplikasi E-Commerce
E-commerce akan
merubah semua kegiatan marketing dan juga sekaligus memangkas biaya-biaya
operasional untuk kegiatan trading (perdagangan). Beberapa aplikasi e-commerce,
antara lain: Industri pariwisata dan biro perjalanan, contoh: www.expedia.com,
internet job market, contoh: www.monster.com, real estate, contoh:
www.ired.com, perdagangan saham online, contoh: www.etrade.com, internet
banking, contoh: www.bii.co.id, lelang online, contoh: www.bekas.com, online
publishing, contoh: www.kompas.com, virtual universities atau e-university
contoh: www.cityu.edu.hk, online consulting, contoh: www.knowledgespace.com ,
e-insurance, contoh: www.insurerate.com, electronic stamp, contoh:
www.estamp.com, dan sebagainya.
6. E-Business Vs E-Commerce
Perbedaan yang mendasar antara
e-commerce dan e-business adalah bahwa tujuan e-commerce memang benar-benar
money oriented (berorientasi pada perolehan uang), sedangkan e-business
berorientasi pada kepentingan jangka panjang yang sifatnya abstrak seperti
kepercayaan konsumen, pelayanan terhadap konsumen, peraturan kerja, relasi
antar mitra bisnis, dan penanganan masalah sosial lainnya. Selain perbedaan
seperti yang telah disebutkan, e-commerce dan e-business juga memiliki kesamaan
tujuan utama yaitu memajukan perusahaan yang lebih besar dari sebelumnya.
E-commerce dan e-business merupakan terobosan yang dapat mendongkrak penjualan
melalui online marketing dan sebagai sarana mempromosikan produk melalui media
Internet.
7. Pengertian ojek `
ojek adalah
ialah salah satu jenis kendaraan sewa beroda dua khas Indonesia Jenis kendaraan umum (transportasi publik) serupa
ini tidak dapat kita jumpai di negara manapun. Berawal dari Pulau Jawan dan
kemudian menyebar hampir merata ke seluruh kota-kota dan daerah-daerah di
Indonesia.
Ojek ialah
kendaraan umum roda dua yang biasanya ialah Sepeda Motor, pernah juga kami
mendengar kalau ada juga sepeda yang dijadikan oleh orang sebagai ojek. Ojek
lebih menyerupai taksi, dapat dipesan, apakah itu dipesan untuk dijemput atau
dipesan hendak dimana turun. Berbeda dengan Angkutan Kota (Angkot) dan Bus
Kota. Bedanya ialah biaya sewa yang lebih murah jika dibandingkan taksi namun
agak lebih mahal jika dibandingkan dengan angkot. Namun kelemahannya ialah
tidak terlindung dari sengatan matahari, deraan hujan, dan terpaan angin.
Biasanya
penumpang ojek ialah satu orang, namun bagi yang memiliki anak dapat menjadi
dua atau tiga orang. Bahkan pada beberapa kejadian kami dapati ada pula orang
dewasa yang dibonceng dua orang. Hal ini sangat bergantung dari kebijakan dari pemilik
ojek itu sendiri.
8. sejarah
ojek
Istilah ojek atau ojeg bermula sekitar awal dekade 60-an
di daerah pinggiran Jakarta. Saat
itu ada seseorang yang menggunakan motor gede dengan memboncengkan orang lain
di jok belakang. Orang ini yang kemudian hilir mudik mengantar-jemput orang ke
berbagai lokasi di pinggiran Jakarta. Setiap orang yang melihatnya menjulukinya
dengan “naik Oto duduk ngajejek”, kemudian diakronimkan menjadi ojek.
Sedangkan versi
lain, “ojek” berasal dari kata “obyek”. Pada pertengahan tahun 60-an kehidupan
ekonomi masyarakat di Jakarta begitu sulit. Orang tidak bisa hidup hanya
mengandalkan gaji. Karena itu orang harus mempunyai sumber penghasilan yang
lain; berdagang, menjadi perantara, dan sebagainya. Pada masa itu melakukan
pekerjaan sampingan terkenal dengan istilah “mengobyek”, karena seringnya jasa
antar jemput dengan motor digunakan sebagai transportasi untuk mencari obyekan
lama kelamaan menjadi ojek.
Sebagai sumber
penghasilan di Jakarta, profesi pengojek motor terekam dalam sebuah film produksi tahun 1983 berjudul
“Sama Gilanya” yang mengangkat kisah tukang ojek yang bernama Beno (diperankan
oleh Benyamin S.), yang menjalin asmara dengan gadis nyentrik bernama Euis.
Dalam film tersebut motor yang digunakan oleh Beno secara gamblang diberi papan
bertuliskan ojeg.
Nama Jakarta
atau Djakarta dimata negara-negara yang berada di kawasan Afrika Barat seperti
Mali dan Senegal dikenal bukanlah sebagai ibukota Republik Indonesia, namun
sebagai kendaraan bermotor roda dua, hal ini terjadi karena pada era 80 sampai
90-an banyak motor diimpor dari Jakarta. Bahkan di kota Tivaouane, Senegal,
“Djakarta” dijadikan alat transportasi
berbayar atau bisa disamakan dengan ojek.
Ojek motor
semakin berkembang mulai tahun 1990 seiring adanya pelarangan becak oleh Wiyogo
Atmodarminto yang merupakan Gubernur Jakarta saat itu. Kehadiran becak sebagai
transportasi di ibukota dianggap tidak cocok dengan pengembangan Jakarta
sebagai ibukota yang modern. Sedangkan ojek motor seolah menjadi solusi untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat kota sebagai pengurai kemacetan dan penghemat
waktu di perjalanan untuk sampai ke tujuan.
9. Terbentuknya gojek
GO-Jek lahir
dari ide sang CEO dan Managing Director Nadiem Makarim yang mengaku seorang
pengguna ojek. Ojek yang merupakan kendaran
motor roda dua ini memang transportasi yang sangat efektif untuk mobilitas di
kemacetan kota.
Dengan
pengalamannya saat naik ojek di jalanan yang macet inilah ia kemudian
menciptakan Go-Jek, sebuah layanan antar jemput dengan ojek modern berbasis pesanan. PT Go-Jek Indonesia yang sudah melewati
perjalanannya sejak tahun 2011 kini sudah memiliki 1.000 armada ojek yang
tersebar di seluruh kawasan Jabodetabek.
Dengan
perkembangannya yang pesat ini, kabarnya Go-Jek telah menuai prestasi sebagai
Juara 1 dalam kompetisi bisnis Global Entrepreneurship Program Indonesia (GEPI)
di Bali. Selain itu, Go-Jek telah
memperoleh berbagai penghargaan dari berbagai komunitas bisnis maupun sosial.
Di situs
resminya disebutkan bahwa layanan Go-Jek adalah sbb :
1. Jasa kurir (90 minute delivery anywhere
in the city),
2. Jasa transportasi (transparent pricing,
free shower cap and masker),
3. Jasa delivery makanan (delivering your
favorite food under 60 minutes in Jabodetabek),
4. Jasa belanja dengan nominal di bawah 1 juta
rupiah (shop for food, ticket, medicine, anything under Rp 1.000.000. We’ll pay
for it first).
Dari beberapa
testimoni pengguna Go-Jek bisa ditarik satu kesimpulan yang sama bahwa mereka
sangat puas dengan alasan yang hampir sama pula : tarif yang jelas dan
transparan selain tentu saja sistemnya yang
mengakomodir gaya hidup modern saat ini yaitu penggunaan teknologi. Calon pengguna tinggal menginstal aplikasi
Go-Jek di smartphone-nya untuk kemudian melakukan pemesanan sekaligus memantau
status pemesanannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar